TANGERANG — Sebanyak 44 Puskesmas di Kabupaten Tangerang diminta memberikan klarifikasi soal kelayakan gizi dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita.
Permintaan ini datang dari LSM Geram Banten Indonesia setelah muncul keluhan masyarakat soal menu PMT yang disajikan di salah satu Puskesmas, seperti sempol ayam, dimsum, hingga makaroni, yang dinilai tak sesuai standar gizi.
“Kami memandang penting hal ini untuk memastikan bahwa program PMT benar-benar berdampak positif dan sesuai dengan prinsip kesehatan masyarakat,” kata Ketua Umum LSM Geram Banten, Alamsyah MK, kepada wartawan, Kamis (07/08/2025).
Surat resmi bernomor 0098.03/DPP/LSM/GRM-IND/VII/2025 pun telah dilayangkan ke seluruh Puskesmas. Isinya meminta klarifikasi atas menu, kandungan gizi, hingga proses monitoring program PMT.
Menurut Alamsyah, program PMT lokal seharusnya mampu meningkatkan berat badan balita dan ibu hamil, memperbaiki status gizi, dan menekan angka stunting. Namun temuan di lapangan justru memunculkan banyak pertanyaan.
“PMT lokal ini bukan sekadar bagi-bagi makanan. Ini bagian dari investasi jangka panjang untuk tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu hamil di Kabupaten Tangerang,” tegasnya.
Ia menyoroti menu makanan seperti sempol ayam dan dimsum, yang dinilai belum jelas nilai gizinya. “Apakah makanan seperti itu sudah dikaji? Apakah sesuai kebutuhan gizi ibu hamil dan balita menurut standar Kemenkes?” tanyanya.
LSM Geram juga mempertanyakan keterlibatan ahli gizi dalam penyusunan dan pelaksanaan PMT, serta bagaimana monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Puskesmas.
Sebagai dasar hukum, Alamsyah mengacu pada UU Keterbukaan Informasi Publik dan dua Permenkes: Nomor 51 Tahun 2016 tentang PMT dan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Masyarakat.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr. Hendra Tarmizi, mengaku sudah menerima informasi tersebut. Ia memastikan pihaknya akan bergerak cepat.
“Secepatnya akan saya tindak lanjuti dan meminta klarifikasi dari Puskesmas,” ujar dr. Hendra saat ditemui di ruang kerjanya.
Penulis : Yadi










