TANGERANG — Gedung Serba Guna (GSG) Puspemkab Tangerang tampak ramai, Kamis (07/08/2025). Ratusan ibu-ibu PKK dari seluruh kecamatan di Kabupaten Tangerang berkumpul, bukan untuk demo, tapi adu kreativitas dalam Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) berbasis pangan lokal.
Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid hadir langsung membuka acara. Dalam sambutannya, ia mengajak semua pihak terutama para ibu untuk mulai menanam dan mengolah pangan lokal dari rumah.
“Saya ingin ada kolaborasi antara yang tua dan muda. Yang tua punya pengalaman, yang muda punya semangat dan kreativitas,” kata Maesyal. “Silakan tanam apa saja di pekarangan rumah, bisa ubi, sayur, cabe. Kita bantu bibitnya, pupuknya, bahkan modalnya lewat program pinjaman lunak.”
Menurutnya, ketahanan pangan bisa dimulai dari keluarga. Pemerintah, kata dia, siap hadir lewat fasilitas, alat pertanian, hingga akses permodalan yang lebih ramah.
Bupati juga menyebut hasil olahan dari lomba ini bisa dilirik untuk jadi bagian dari program makan tambahan di sekolah, posyandu, hingga Puskesmas. Asalkan, tentu saja, memenuhi prinsip B2SA.
“Saya berharap kegiatan ini tidak berhenti di lomba. Harus jadi gerakan berkelanjutan, bahkan bisa jadi peluang usaha,” ujarnya.
Dua kategori diperlombakan tahun ini. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Asep Jatmika, menjelaskan bahwa peserta mengadu menu sarapan berbasis pangan lokal dalam kemasan box – khusus untuk anak sekolah, terutama remaja putri 13–15 tahun. Satu kategori lagi adalah olahan komersial berbahan pangan lokal.
“Kegiatan ini bentuk intervensi non-medis. Kita dorong remaja putri sadar pentingnya gizi seimbang sejak dini,” ujar Asep.
Lebih dari sekadar lomba, Asep berharap acara ini bisa jadi ajang edukasi, advokasi, dan memperkuat jejaring antar TP PKK kecamatan.
“Kalau sudah terbiasa makan sehat dari rumah, kita tidak cuma kuat dari sisi ketahanan pangan, tapi juga punya SDM yang sehat dan produktif,” pungkasnya.
Editor : Yadi










